Menjadi anak pertama bukan sekadar urutan lahir, tapi peran yang penuh makna.
Kamu diajarkan untuk kuat, bahkan sebelum kamu tahu rasanya menjadi lemah. Kamu diminta mengalah, bahkan sebelum kamu tahu cara meminta.
Tapi justru di situlah letak kekuatanmu.
Kamu belajar tumbuh lebih dulu, kamu jadi contoh, kamu jadi tumpuan. Tapi jangan lupa—kamu juga punya hak untuk merasa lelah, untuk minta peluk, untuk salah.
Jangan biarkan ekspektasi membuatmu kehilangan versi terbaik dari dirimu sendiri.
Kamu boleh jadi panutan, tapi kamu juga manusia.
Jadi untuk kamu, anak pertama di luar sana:
Terima kasih sudah bertahan. Terima kasih sudah terus berjuang.
Kamu tidak harus sempurna. Cukup jadi dirimu sendiri, itu sudah luar biasa.
-love bunga.
thanks n love u
ReplyDelete